Welcome To Vaeyzha Ceepoo's Blog ^_^

Senin, 22 September 2014

Surat Kecil Untuk Sahabat Ku .... :D :*

Monday, 22 Sept 2014
at 22.37


Detik demi detik begitu cepat berlalu,
hari demi hari begitu cepat untuk terlewati,
kini , aku hanya bisa menunggu dentingan waktu,
menunggu hari dimana kita akan menyudahi cerita indah ini,
hari dimana kita akan berpisah,
dengan jarak dan bentangan waktu yg cukup lama.

Di Setiap pertemuan , pasti akan ada perpisahan,
disetiap pertemuan pasti ada ukiran cerita yang indah,
ribuan kenangan telah kita lewati,
canda , tawa, tangis kita arungi bersama

dalam waktu yang singkat mungkin,
untuk kebersamaan yang sangat indah ini.

Hanya tangis yang dapat mengiringi,
hanya sedih yang tergambar dalam hati,
ingin sekali rasanya mengembalikan waktu dan menghentikannya,
agar semua terasa lebih lama lagi.
  
Terima kasih atas segala kebahagiaan yang telah kalian berikan,
Terima kasih atas canda dan tawa yang telah terukir,
Terima kasih telah bersedia mendengarkan keluh kesahku, 
menjadi sandaran disaat aku lemah dan rapuh.


Maafkan aku sahabat,
jika diriku bukanlah sahabat yang baik untukmu,
jika diriku tak mampu menjadi sahabat yang sempurna untukmu,
maaf pula atas kelakuan dan tingkah lakuku yang munkin tidak berkenan dihatimu,  
Tidak ada lagi kata yang bisa terucapkan sahabat ...
hanya deraian air mata yang berjatuhan,
mengucapkan kata perpisahan yang terindah.


Kenangan indah kita tak akan pernah terlupakan,
Sampai kapanpun , akan membekas dalam hati,
akan tersimpan rapat dalam memori,
tak kan lekang oleh waktu,

tak kan sirna walaupun jarak membentang.


Setiap mengingatmu, 
hanya senyum indah yang tersimpul dari wajahku.
mengingat indahnya kebersamaan yang kita lalui,
dan kebersamaan itu tak lama lagi akan berlalu.


Mungkin, untaian kata ini tak mampu mewakili semua rasaku,
tak mampu mengungkapkan semua terima kasih dan permintaan maafku padamu,
Tapi hanya ini yang dapat ku berikan,
biarpun jarak akan memisahkan kita,
tapi do’aku akan selalu mengiringimu,
kenangan indah tentang kita akan tersimpan rapi dalam hatiku,
dan tak kan mungkin dapat terlupa.


Untukmu sahabatku,
Deretan untaian kata dan do’a,
semoga kau selalu dalam lindungannya.
 

You are my everything ....
 

With Love,


Putry Faizza


Rabu, 20 Agustus 2014

Wednesday, 20 August 2014, 22:37

Ini tentang sebuah perasaan.
Sebuah perasaan yang tidak terkatakan,
Hanya terpendam dalam hati saja.
Sebuah perasaan yang mungkin salah,
Dan tak seharusnya ada.

Ohh, Allah ...
Perasaan ini terkadang begitu menyiksa,
Tapi Sesungguhnya Engkau Maha Membolak balikkan hati setiap manusia.

Mungkin aku naif, mungkin aku bodoh.
Sampai saat ini bayangnya tak pernah terhempas dari ingatanku,
Namanya masih saja berputar-putar dalam fikiranku,
Aku seperti tiba-tiba mati rasa,
seperti terjatuh dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya.

Berkali-kali ku menahan air mata,
Namun tetap saja menetes, membasahi pipi.
Berkali-kali pula ku seka air mata itu.

Lantas aku harus bagaimana?
Sudah kesekian kalinya ia seolah menegaskan kepadaku bahwa cintanya pada seseorang itu tak akan pernah pudar, sampai kapanpun.
Tapi tetap saja, dia, dia dan dia seolah enggan beranjak dari detik waktu yang ku jalani.
Hati ini sudah terlanjur hancur, remuk
Tak tahu kapan ia akan kembali utuh lagi.

Memang tidak mudah untuk merangkai kembali kepingan hati yang terlanjur menyerpih.
Butuh waktu,
karena aku mencintainya bukan untuk sehari,
bukan untuk sekejap,
tapi untuk waktu yang tak ku ketahui,
entah berapa lama,
entah sampai kapan.

Aku lemah, aku rapuh
Tapi semua itu ku sembunyikan di balik senyum tegarku.

Mungkin, ini adalah skenario terbaik yang diberikan Allah untukku.
Biar ku rasakan sendiri,
Biar hanya aku dan Tuhan yang tahu semua ini.
Kini aku hanya bisa mencintainya dalam diam,
dalam setiap do'a yang ku lantunkan untuknya.
Semoga dia tetap dalam keistiqomahan ibadahnya,
Semoga dia tetap menjaga sholatnya,
Semoga dia tetap berpegang teguh pada imannya,
Dan semoga dia mendapatkan yang terbaik untuk dunianya dan untuk akhiratnya.
Aaamiin

#VaeyzhaCeepoo

Selasa, 29 Juli 2014

Skenario Yang Terbaik

Engkau tahu, duhai tetes air hujan..
kering sudah air mata, tidur tak nyenyak, makan tak enak, tersenyum penuh sandiwara, 
tapi biarlah Tuhan menyaksikan semuanya.

Engkau tahu, duhai gemerisik angin..

kalau boleh, ingin kutitipkan banyak hal padamu, sampaikan padanya sepotong kata, 
tapi itu tak bisa kulakukan, biarlah Tuhan melihat semuanya.

Engkau tahu, duhai tokek di kejauhan..

setiap kali kau berseru 'tokekk', aku ingin sekali menghitung, satu untuk iya, satu untuk tidak, lantas berharap kau berbunyi sekali lagi agar jawabannya 'iya', dan berharap kau berhenti jika memang sudah 'iya', 
tapi itu tak bisa kulakukan, biarlah Tuhan mendengar semuanya.

Engkau tahu, duhai retakan dinding..

sungguh aku tak tahu lagi berapa dalam retaknya hati ini, besok lusa, mudah saja memperbaiki retakanmu dinding, tinggal ambil semen dan pasir, tapi hatiku, entah bagaimana merekatkannya kembali, 
tapi biarlah Tuhan menyaksikan semuanya.

--Tere Liye

Rabu, 28 Mei 2014

Diamku..

Ketika semuanya harus dimengerti dengan diam..
banyak hal yang menjadi salah
aku banyak menerka-nerka tentang sebuah arti
lalu menguraikannya
sama hal nya seperti malam
banyak yang tersirat di dalamnya
seperti tiba-tiba aku yang dengan mudah bisa menangis karenamu ...
lalu dengan perlahan air mata meleleh
jeritanku semakin larut dengan hening
andai kamu tau jika mencintaimu dalam diam adalah sebuah kesakitan
menahan yang setiap detiknya perih ketika rindu menghujaniku yang tak mengenal lelah.
 

Aku kesakitan..
menahan perihku sendiri
semua tentangmu tertinggal di ingatanku
menjadi bagian-bagian dari fase-fase kehidupanku
menjadi sebentuk kenangan yang tersimpan kekal dihatiku
telah menjadi duri
menjadi parasit yang tumbuh di akar-akar hatiku
kemudian aku menjadi lelah
karena mencintaimu adalah sebuah kesakitanku
yang menjadikanku saat seperti mati rasa
lalu air mata menjadi bahasa terakhirku
hingga saat ini..

saat namamu masih terukir di hatiku
saat bayangmu masih memenuhi lorong fikirku.

Dan kini, perlahan aku harus pergi berlalu dari hidupmu
pelan-pelan melupakanmu,
menghapusmu dari memoriku .....

Sabtu, 08 Maret 2014

Mampuku ....

Kuas ku pasti melukismu.
Meski hanya bayangan
Yang tergambarkan jelas kebahagiaan dari sinar matamu dan senyum indahmu..

Meskipun bila sampai kapan pun aku tak
kan bisa kearahmu..
Dekat denganmu,

Karena jarak ini terlalu nyata menghantui ketakutanku ..

Meskipun bila sampai nanti tak jua kau rasakan..
Aku masih akan terus mencoba .

Dan Biarkan aku tetap menuliskan kata-kataku,

sampai tak ada lagi yang bisa terucap dari lisanku..
Biarkan aku tetap melukis bayangmu sampai aku tak mampu lagi,
Dan berhenti dengan sendirinya ..


by : @arieembe

Sabtu, 01 Maret 2014

Nothing ................ -_-



Akan ada banyak waktu  yg harus ku lewati tanpa berjumpa denganmu,
Akan ada banyak waktu yg harus ku lalui tanpa kabar darimu,
Akan ada banyak waktu  yg harus ku hadapi dg segenap rasa rindu kepadamu.

Ku coba menjauh darimu, namun ku tak sanggup.
Ku coba menghindarimu, namun ku tak bisa.
Ku coba menepis bayangmu, namun tetap saja ada.
Karena aku telah terbiasa denganmu.

Aku lelah, jenuh ..
Tapi tak dapat ku hentikan rasaku,
Tak ingin ku terus melangkah untuk tetap mencintaimu,
Karena ku tahu kenyataannya tak akan seperti yang ku harapkan.

Kamu ...
Kadang ada, kadang juga tiada.
Kadang dekat, kadang terasa jauh.
Ingin sekali menghapusmu dari memoriku
Tapi , tak semudah itu
butuh waktu dan kesabaran.

Terima kasih telah mengisi hari-hariku dg canda tawamu,
Terima kasih telah membuat aku tersenyum,
Terima kasih sudah bersedia hadir dalam hidupku.

Ah , Sudahlah ...
Ada akhir buat semuanya
Kenapa masih bertahan??

Rabu, 22 Januari 2014

Selamat Tinggal Cinta



Selamat tinggal cinta ..
Biarkan kau terpendam di hati saja,
tanpa bisa terkatakan,
Dan mungkin memang lebih baik tak terkatakan.

Selamat tinggal cinta ..
dan ku atur langkah perlahan,

Menjauh dari dirimu,
Menepis semua rasa,
dan menguburnya dalam-dalam,

Jauh ingin ku tinggalkan bayangmu,
Hingga tak bisa ku ingat lagi.

Selamat tinggal cinta ..
Kau hanya semu,
Kau hanya akan menjadi arang dan abu dalam kelamnya kisahku,

Dan bagimu aku hanyalah setitik debu
yang tak berarti di hamparan pasir.


Dan sekali lagi,
Selamat tinggal cinta ...

Mencintaimu bagaikan melihat bunga mawar,
Indah tapi berduri,
Dan durinya menggoreskan luka.

Dan inilah saatnya aku pergi,
Meninggalkan cinta yg tak terbalas oleh cinta,
Tetapi bukan untuk berhenti mencintainya,
Melainkan memilih jalan yang terbaik,
Mencintai dalam diam,
Dalam butiran do’a yang terlantunkan.

Selamat tinggal cinta ...
Karena cinta tak harus memiliki .